Jumat, Agustus 21, 2009

Pemimpin bisnis Indonesia

Pemimpin bisnis dimanapun di belahan dunia ini selalu menarik untuk disimak kehidupannya. Kebanyakan dari mereka adalah tokoh-tokoh yang kehidupannya menjadi impian banyak orang di dunia. Banyak dari mereka yang kaya, berhasil di usia muda, namun tidak sedikit pula yang kisah kehidupannya banyak menginspirasi orang lain. Berikut ini adalah beberapa profil pemimpin bisnis di Indonesia.

William Soeryadjaya adalah legenda dan ikon bisnis di Indonesia. PT Astra International (Astra Group) adalah warisannya yang terus bertumbuh dan merupakan rintisan beliau dari tahun 1960-an.

Orang yang pernah menempati posisi sebagai orang terkaya nomor dua di Indonesia ini adalah sosok yang disegani dan menjadi panutan para kolega maupun pesaingnya.

Makanya, artikel mengenai profil beliau yang ditulis di Majalah SWA Edisi terakhir ini begitu bernilai sehingga saya harus menyimpan inti sarinya di blog ini agar tidak tercecer.


Ia adalah figur yang besar dan berani. Pemikirannya sangat luas. Misinya ingin menumbuhkan ekonomi bangsa dengan mengurangi jumlah pengangguran.

Menurut Teddy P. Rachmat, keponakannnya, William adalah seorang yang punya idealisme, generous, positive thinking, memberi kepercayaan penuh kepada anak buah, berani mengambil orang-orang pintar, courageous dan memiliki visi ke depan yang kuat.

Ia berani menanggung seluruh kerugian Bank Summa dengan menjual Astra. Padahal yang mengelola Bank Summa adalah anaknya, bukan dia.

Soal pendelegasian, ia memberikan secara penuh kepada anak buahnya. Ia benar-benar lepas tangan. Ia hanya menanyakan hasil, tak pernah ikut soal operasional.

Ia hanya bilang supaya perusahaan terus grow, grow, grow.

Ia selalu mencari orang yang terbaik.

Ia termasuk orang yang progresif. Baginya, tumbuh tidak ada batasan. Ia suka sekali mem-push orang agar berusaha semaksimal mungkin.

Ia memperlakukan karyawan dari atasan hingga level bawahan dengan sangat manusiawi. Tak heran, banyak karyawannya yang loyal.

Karakternya yang paling menonjol adalah pandai bergaul dengan siapa saja. Ia memperlakukan people as human.

William melakukan approach ke manusia lebih dari harta. Dari approach itulah timbul loyalitas.

Dalam pengembangan perusahaan, William sengaja merekrut tenaga profesional muda yang pintar. Syarat pertamanya adalah karakter. Setelah itu mereka dididik dengan pendidikan yang berkesinambungan.

Para profesional itu diminta tidak hanya menguasai bahasa Inggris, tapi juga pintar membaca pasar dan pintar berdagang.

Ia tidak suka KKN, termasuk dalam mengajukan pinjaman bank. Setiap tahun kesejahteraan dan gaji karyawan selalu naik.

"Saya belajar problem solving dari dia", kata Teddy. "Dia mengajarkan supaya hasil tidak disimpan sendiri. Harus dibagi".

Kelemahan William, menurut Teddy adalah lemahnya kontrol dan tidak suka mengurusi sampai detail.

Sebenarnya nilai-nilai Astra merupakan cerminan dai tiga bersaudara pendirinya: William, Benjamin Soeyadjaya dan Tjia Kian Tie. William bertipe progresif. Benjamin yang konservatif berperan sebagai rem di perusahaan.

"William adalah sosok yang sangat menjaga trustibility (kepercayaan). "Apa yang telah ia sepakati dan janjikan, semua ia tuntaskan", kata dr. Rudy, dokter pribadinya.

"Tidak sombong, meski menjadi pengusaha sukses, beliau masih tetap ramah", kata Tutty Hayati Anwar, Bupati Majalengka, daerah asal William.

Di usianya yang menginjak 85 tahun, William tetap aktif membaca sedikitnya 7 koran setiap hari dan selalu menonton saluran TV CNBC.

"Kita harus bisa memberikan contoh yang sebaik-baiknya!", kata William dengan singkat sebagai pesannya kepada pebisnis lain di Indonesia.

Semoga bermanfaat dan bisa kita teladani.


Selasa, Agustus 18, 2009

Tulisan singkat dari Prof Yohanes Surya dari Olimpiade Fisika Dunia ke 37 Singapore 2006

November 26th, 2006 posted by support


Tulisan singkat berikut berasal dari Prof Yohanes Surya.

Hasil ini menunjukkan bangsa kita punya potensi besar untuk sukses di
dunia,kita hanya perlu kerja keras untuk mencapai itu.

Beberapa kesan dari Olimpiade Fisika Dunia ke 37 Singapore 2006




1. Waktu upacara pembagian medali, Dutabesar kita duduk disamping para
dutabesar dari berbagai negara seperti filipina, thailand, dsb. Waktu
honorable mention disebutkan, ternyata tidak ada siswa Indonesia.
Dubes-dubes bertanya pada dubes kita (kalau diterjemahkan) “kok nggak ada
siswa Indonesia”. Dubes kita tersenyum saja. Kemudian setelah itu
dipanggil satu persatu peraih medali perunggu. Ada yang maju dari filipina,
thailand, kazakhtan dsb. Lagi-lagi dubes negara sahabat bertanya “kok
nggak ada siswa Indonesia?” Kembali dubes kita tersenyum. Dubes kita menyalami
dubes yang siswanya dapat medali perunggu.

Kemudian ketika medali perak disebut, muncul seorang anak kecil (masih
SMP) dengan peci sambil mengibarkan bendera kecil, dan namanya diumumkan
Muhammad Firmansyah Kasim…dari Indonesia… Saat itu dubes negara
sahabat kelihatan bingung, mungkin mereka berpikir “nggak salah nih…”. Ketika
mereka sadar, mereka langsung mengucapkan selamat pada dubes kita. Tidak
lama kemudian dipanggil mereka yang dapat medali emas. Saat itu dubes
negara sahabat kaget luar biasa, 4 anak Indonesia maju ke panggung berpeci
hitam dengan jas hitam, gagah sekali. Satu persatu maju sambil
mengibar-ngibarkan bendera merah putih . Mengesankan dan mengharukan.
Semua dubes langsung mengucapkan selamat pada dubes kita sambil berkata bahwa
Indonesia hebat.

Tidak stop sampai disitu. ketika diumumkan “the champion of the
International physics olympiade XXXVII is…….”

“Jonathan Pradhana Mailoa”. Semua orang Indonesia bersorak. Bulu kuduk
berdiri, merinding…. Semua orang mulai berdiri, tepuk tangan menggema
cukup lama… Standing Ovation….Hampir semua orang Indonesia yang hadir
dalam upacara itu tidak kuasa menahan air mata turun. Air mata kebahagiaan,
air mata keharuan…. Air mata kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang besar…..Segala rasa capai dan lelah langsung hilang seketika… sangat mengharukan….

2. Selesai upacara, semua orang menyalami. Orang Kazakhtan memeluk
erat-erat sambil berkata “wonderful job…” Orang Malaysia menyalami berkata
“You did a great job…” Orang Taiwan bilang :”Now is your turn…” Orang
filipina:”amazing…” Orang Israel “excellent work…” Orang Portugal:”
portugal is great in soccer but has to learn physics from Indonesia”,
Orang Nigeria :”could you come to Nigeria to train our students too?” Orang
Australia :”great….” Orang belanda: “you did it!!!” Orang Rusia
mengacungkan kedua jempolnya.. Orang Iran memeluk sambil berkata “great
wonderful…” 86 negara mengucapkan selamat… Suasananya sangat
mengharukan… saya tidak bisa menceritakan dengan kata-kata…

3. Gaung kemenangan Indonesia menggema cukup keras. Seorang prof dari
Belgia mengirim sms seperti berikut: Echo of Indonesian Victory has reached
Europe! Congratulations to the champions and their coach for these amazing
successes! The future looks bright….

Marc Deschamps.

Ya benar kata Prof. Deschamps, kita punya harapan…...

This artcle was taken from www.motivasi.com