Rabu, Desember 14, 2011

Ke Solo :: Kota Wisata...


Setelah lama enggak posting, ada rasa kangen pengen menuangkan ide ke blog (halah). Iya bener, sudah lebih dari setahun sejak terakhir saya mengupdate artikel di blog saya. mungkin kalo dianggap barang, blog ini sudah jamuran. Tapi sudahlah, daripada ngebahas masalah jamur di blog mendingan saya cerita tentang jalan-jalan ke kota Solo.



Jadi, semenjak punya anak dan ngelanjutkan sekolah di tempat yang jauh dari keluarga, setiap minggu saya punya "kewajiban" baru buat anak sama istri saya. Kewajiban itu adalah ngajak anak istri jalan-jalan, sebagai pelunasan hutang karena 5 hari dalam seminggu saya ndak bisa bersama mereka dan baru bisa pulang di akhir minggu. Akhirnya, beberapa bulan yang lalu kewajiban itu saya tebus dengan ngajak anak dan istri saya jalan-jalan ke kota Solo.

Solo ini adalah sebuah kota di Jawa Tengah yang sekarang lagi genit-genitnya memoles diri. Karena gencarnya sang pemimpin kota Solo me- "Make Up" kotanya, sekarang Solo bak Putri Endonesia yang menor dan mengundang perhatian. Tidak saja orang Endonesia yang pada kagum, bahkan orang asing juga pada heran, kok bisa kota Solo yang tahun 98 banyak gedung dibakar akibat kerusuhan massa sekarang jadi kayak Paris di Perancis atau Canberra di Australia? Polesan-polesan itu tidak hanya dari slogannya yang biasanya standar dalam negeri kayak; BERIMAN, BERHATI NYAMAN, BERSINAR, atau BERAWAN (prakiraan cuaca kalee?) sekarang diganti dengan sangat elegan; SPIRIT OF JAVA. Munculnya taman-taman yang bener-bener asik buat jadi tempat nongkrong, pasar-pasarnya yang dibangun lebih eksotis dan tertata, tidak ketinggalan juga banyaknya acara- acara festival seni dan olahraga berkaliber nasional dan Internasional digelar di kota ini lebih membuat Solo jadi berbeda. Satu hal lagi, sistem transportasinya, Solo ternyata gak mau kalah dengan Jakarta, kota ini juga punya sistem transportasi mirip Busway alias TransJakarta, yang di Solo dikasih nama cukup marketable ; SOLO BATIK TRANS.

Gak cukup itu, khusus buat curis-curis (sengaja saya buat seperti itu untuk lebih mengentalkan aksen Inggris) yang mau keliling kota Solo, Juga disediakan transportasi wisata berupa bus bertingkat yang konon adalah satu-satunya bus tingkat di Endonesia ini. Namanya juga gagah; BUS WREKUDARA.

Bus Werkudara ini adalah bus wisata yang 100 % karoserinya dibuat di Endonesia, begitu klaim dinas perhubungan yang mengelola alat transportasi ini. Dalam seminggu hanya beroperasi di hari Minggu, dan dalam satu hari hanya melayani 2 kali perjalanan PP masing-masing jam 9.00 - 12.00 dan jam 12.30 - 15.30. Dengan hanya membayar Rp 20.000,00 saja per penumpang curis-curis akan diajak berkeliling kota Solo mulai dari Stadion Manahan di pusat kota Solo, sampai ke Taman jurug di ujung timur kota. Para curis akan dikasih kesempatan untuk duduk diatas maupun di bawah bus tingkat ini. Satu yang istimewa, karena ketinggian yang tak lazim dari bus ini, sewaktu berada diatas, berhati-hatilah dengan dahan-dahan rindang yang ada di pinggir jalan, karena dahan-dahan itu nggak jarang bisa menyabet penumpang dan mengakibatkan cedera serius (kayak pemain bola aja).

Buat para curis yang pengen menikmati model transportasi jaman baheula, bisa memilih yang satu ini. Tampangnya gagah,warnanya hitam legam dan bahan bakarnya juga elite; kayu jati. Khas dengan uap yang mengepul dari cerobongnya, kereta ini dibuat di Jerman th 1896, dan pernah jadi alat transportasi penting di masa pemerintahan kolonial sebelum akhirnya sempat dimuseumkan di Ambarawa. Tapi oleh pemerintahan Pak Joko Widodo, kereta ini "dibangkitkan" dari kubur, dan diusung ke kota Solo dan diberi nama keren; SEPUR KLUTHUK JALADARA. Buat anda yang pengen ngerasain gimana rasanya jadi Sinyo-sinyo sinder tebu jaman Belanda, anda bisa mencoba naik kereta ini dengan hanya merogoh kocek Rp 100.000, 00 buat sekali jalan yang kira-kira jarak tempuhnya 5 Km.