Senin, Januari 19, 2009

SIRKUMSISI - Suatu strategi bedah untuk mencegah HIV di Afrika

Para ahli kesehatan masyarakat sedang berdebat tentang sirkumsisi pada laki-laki sebagai salah satu senjata ampuh untuk melawan infeksi HIV di Afrika. Studi terkini telah menunjukkan bahwa sirkumsisi menurunkan angka rata-rata infeksi antara 50 - 60 % pada laki-laki heteroseksual Afrika. Para ahli memperkirakan lebih dari 3 juta nyawa dapat diselamatkan di Sub-Sahara Afrika saja jika prosedur ini digunakan secara luas. Namun, ada skeptisme tentang hal ini, bahwa usaha untuk meningkatkan skala program sirkumsisi di benua yang memiliki jumlah dokter perkapita paling sedikit ini, akan menyedot dana dari program kesehatan penting yang lain.


Bagaimana sirkumsisi dapat mencegah penyebaran HIV belum sepenuhnya dimengerti, tetapi para ilmuwan meyakini bahwa kulit ujung penis (preputium/ kulup:red) berperan sebagai tempat penampungan HIV, mengandung sekresi, meningkatkan waktu kontak antara virus dan sel-sel target yang membatasi mukosa preputium. Bukti awal penelitian efek perlindungan sirkumsisi berawal pada akhir tahun 1980-an. Peneliti di Asia dan Afrika menemukan bahwa rata-rata prevalensi HIV menurun drastis diantara daerah yang berdekatan, seringkali paling rendah di daerah dimana sirkumsisi dipraktekkan. Lebih dari 40 penelitian observasional dilakukan, tetapi sebagian besar peneliti tetap skeptis tentang hasilnya. Hingga pada tahun 2002, Bertran Auvert, seorang Professor kesehatan Masyarakat di Universitas Versailles, melakukan sebuah penelitian uji acak terkontrol pertama tentang sirkumsisi di Orange Farm, Afrika Selatan, suatu komunitas dengan angka rata- rata sirkumsisi yg rendah dan prevalensi HIV yg tinggi. Setelah 12 bulan analisa intern, lembaga pemantau keselamatan dan data menghentikan penelitian. Datanya sungguhjelas, sirkumsisi menurunkan angka rata-rata infeksi HIV pada laki-laki heterosexual sampai 60 %

Sumber : New English Journal Medical

Jumat, Januari 16, 2009

Tiga dokter ikut tenggelam di Perairan Papua

Itulah headline berita yang saya baca dari KOMPAS pagi ini. Keganasan alam Papua kembali menelan korban, tiga dokter yaitu dr. Hendy prakoso, dr. Boyke Mawoka, dan dr. Wendyansyah Sitompul SpOG menjadi korban yang termasuk diantara 27 korban tenggelamnya kapal Risma Jaya akibat kerusakan (lambung bocor)setelah dihantam ombak besar di perairan Muara kali Aswet distrik Agast Kabupaten Asmat Propinsi Papua pada tanggal 13 Januari 2009.


Jenazah dr. Wendy ditemukan kamis (15/1) pukul 14.00 waktu setempat. Sedangkan dua dokter yang lain sampai saat ini belum ditemukan. Para dokter yang menjadi korban tersebut dalam perjalanan untuk program Save Papua di pedalaman Papua. Mereka menumpang kapal barang setelah bandara Agast yang biasanya digunakan untuk penerbangan di daerah tersebut rusak akibat gempa beberapa waktu yang lalu. Perjalanan Timika ke Asmat membutuhkan waktu 5 jam, namun kapal telah tenggelam ketika mendekati Agast.

Kisah meninggal dan hilangnya dokter dalam melaksanakan tugas ini menambah daftar dokter yang hilang atau meninggal dalam tugas di Papua.Kurang lebih satu tahun yang lalu tepatnya 9 Juni 2007 seorang dokter PTT yang bertugas di Puskesmas Arso III yaitu dr. Muhammad Haris juga meninggal karena kecelakaan di Papua
Kurang lebih satu bulan sejak kejadian itu, kembali satu dokter PTT meninggal dalam tugas di Papua Barat, beliau adalah dr. Erina Natania Nazarudin. Dokter Erina meninggal akibat mobil ambulance yang dikendarainya masuk ke jurang sedalam 20 meter di jalur Fakfak-Kokas Papua Barat pada Minggu, 15 juli 2007 .

Memang kondisi alam di Papua tergolong masih sulit diprediksi, cuaca dapat berubah sewaktu-waktu, ditambah kondisi infrastruktur yang masih sangat minim menambah parah kondisi di Papua. Masih banyak daerah pedalaman di Papua yang hanya bisa dijangkau melalui jalur udara, atau perjalanan melalui sungai yang makan waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Kondisi jalur darat juga banyak yang belum memadai kalau tidak bisa dikatakan rusak parah, terutama yang menghubungkan antara kota dengan daerah terpencil seperti Asmat.

Kita mengucapkan duka dan simpati yang sedalam-dalamnya atas musibah ini, para dokter ini adalah sedikit dari dokter yang mau berkorban dengan bersedia bertugas di daerah terpencil seperti pedalaman Papua. Tentunya kejadian ini tidak menyurutkan langkah dokter-dokter yang lain untuk ditugaskan ke Papua oleh Pemerintah. Dan semoga pemerintah kembali memperhatikan nasib para dokter yang telah bersedia ditugaskan di darah terpencil seperti pedalaman ppapua dengan lebih memperhatikan kesehatan dan keselamatan para dokter ini di lapangan.

Sabtu, Januari 10, 2009

Lawak (Comedy) Nostalgia

Hari ini, setelah selesai melakukan beberapa pekerjaan, saya iseng-iseng membuka account multiply saya. Disana saya menemukan dua lawakan dari warkop dari era tahun 70-80 an. Lawakan yang walaupun sudah saya dengarkan berkali-kali tapi tetap membuat saya tertawa terkekeh. Lawakan yang termasuk cerdas, bahkan masih jauh dari slapstik atau pornoaksi seperti film-film warkop era 90an.

Konon, di awal berdirinya, warkop adalah sekelompok pemuda kuliahan yang sering nongkrong dan mengisi acara warung kopi di radio Prambors. Kelompok ini terdiri dari Dono, Kasino, Indro, dan Nanu. Acara ini begitu digemari masyarakat pada waktu itu, sehingga mereka sempat membuat beberapa rekaman yang berisi lawakan acara warung kopi. Selanjutnya, kelompok ini mengubah namanya menjadi Warkop DKI. Karena Nanu meninggal dunia dan warkop tidak menemukan pengganti yang tepat.

Waktu demi waktu berlalu, warkop dengan lawakannya telah menjadi legenda lawak di tanah air. sampai sekarangpun, film - film warkop era 70-80 an tetap saya tonton dengan terkekeh-kekeh. Bahkan beberapa adegan dan kata-katanya yang terkenal saya hafal seperti "Jangankan mobil, Jakarta kalau perlu saya beli" di film "Gengsi Dong". Lumayan untuk melepaskan stress. Kalau anda ingin ikut mendengarkan, bisa di klik disini


Jumat, Januari 09, 2009

Vertigo, oh vertigo......

Entah kenapa pada trip ini saya sudah berhadapan dengan dua orang yang mengeluh puyeng-puyeng alias vertigo. Yang pertama tanggal 5 lalu, saat sedang konsen ngerjakan laporan tiba-tiba dikejutkan dering telfon di klinik. Telfon itu mengabarkan kalau di atas (ruang office) ada seseorang yang mengeluh pusing dan muntah-muntah. Karena saya pikir orangnya masih bisa jalan ke klinik, saya minta yang nelfon untuk mengantarkan ke klinik supaya bisa diperiksa dengan alat yang ada di klinik.



Telfon berdering lagi, kali ini yang nelfon masih sama. Dia menyarankan saya untuk segera naik ke atas karena pasiennya ga mungkin turun ke bawah, pusing ga bisa bergerak. Saya pun segera naik dengan membawa perlengkapan dan obat-obatan yang sekiranya perlu. Tiba di office, saya berhadapan dengan seseorang yang sudah dibaringkan diatas dua kursi yang di letakkan berhadapan. "Kayaknya sakitnya serius", kata saya dalam hati. Beberapa orang sudah ambil tindakan, ada yang ngerokin sambil berkomentar, "Ini angin duduk namanya pak". Saya agak bingung juga dengerinnya, "Harusnya ada angin berdiri, jongkok, tiarap dan sebagainya", bisik saya dalam hati.

"Segera ambil tindakan", pikir saya. Tap, tap, tap, pengukur tekanan darah alias TENSI segera terpasang. Untungnya sudah otomatis dan dilengkapi juga dengan bacaan nadi. Sementara alat mengukur, saya ukur temperaturnya, yang untungnya juga sudah digital sehingga tidak perlu nunggu lama. Hasil pertama pengukur tekanan darah muncul, saya kaget karena tulisan yang terbaca error. Artinya ada yang salah, entah itu bacaannya atau penempatan mansetnya. Karena berfikir human error, saya ulangi pemeriksaan dengan terlebih dahulu membenahi letak manset. Hasilpengukuran kedua muncul dan kembali membuat kaget. Bacaannya menunjukkan 235/152 mmHg. Wah, wah, tampaknya ini yang bikin si bapak kliyengan. Pemeriksaan lain menunjukkan hasil yang normal. Pemeriksaan fisik juga tidak ada kelainan signifikan.

Prosedur selanjutnya lapor ke alarm center. Ini harus selalu dilakukan apabila kita berhadapan dengan kasus gawat darurat di rig. Konsultasi dengan dokter di sana diperoleh kesimpulan bahwa si bapak mengalami Hypertency urgency. Dan tindakan yang harus dilakukan adalah menurunkan tekanan darahnya segera, tapi tidak terlalu progressif alias tidak boleh melebihi 20%. Saya dengan singkat menghitung, kalau 20%, berarti hanya boleh diturunkan sekitar 46 mmHg.

Rabu, Januari 07, 2009

Krisis, sebuah pelajaran dalam berinvestasi

Dunia investasi tampaknya sedang dilanda cobaan berat. Lebih khusus lagi dunia investasi di Indonesia. Baru saja pasar saham mencoba bangkit sejak terpuruk akibat kenaikan BBM tahun 2005, pasar kembali harus mengalami ujian dengan adanya krisis yang menjalar dari negeri Paman Sam sejak akhir 2007 lalu. Tentu saja banyak yang bingung untuk mengambil sikap apa yang harus dilakukan menghadapi situasi seperti ini? Bagaimana dengan investasi yang sedang berjalan? Apa yang akan terjadi dengan investasi yang turun?
Eko Endarto, seorang Perencana Keuangan dari Biro Perencanaan keuangan Safir Senduk dan Rekan dengan mantap menjawab, "Jangan panik".
Sebagaimana saya rangkum dari kolom beliau di Tabloid KONTAN edisi November 2008 ada beberapa langkah yang sebaiknya kita ambil untuk bertindak menangani investasi kita di masa krisis. langkah itu antara lain:


Harus tenang, rasional, dan jernih
Setiap investor memiliki tujuan masing-masing dalam berinvestasi. Ada yang berinvestasi dalam aset-aset jangka panjang seperti saham dan reksadana saham. Jika anda sebagai investor sudah mengatur portofolio dengan baik, mengapa harus panik? Kebanyakan portofolio beresiko tinggi ini dimaksudkan untuk digunakan kembali dananya pada jangka panjang, katakanlah 10 tahun ke depan, jadi kalau masih lama dibutuhkan kenapa harus panik? Takut merugi? anda tidak akan rugi jika tidak merealisasikan kerugian saat ini dengan menjual saham atau melakukan aksi redemption atas reksadana saham anda. Jadi kalau portofolio investasi anda sudah benar, yakni produk resiko tinggi seperti saham atau reksadana saham untuk jangka panjang, saat ini seharusnya anda gembira karena dengan jumlah investasi yang sama anda dapat memperoleh unit penyertaan atau saham yang lebih banyak.

Tenang
Bila anda telah berinvestasi dengan benar, yaitu menjadikan produk investasi seperti saham, reksadana, atau apapun itu hanya sebagai sarana dan bukan tujuan maka seharusnya anda tetap bisa tenang. Memang, mungkin tujuan anda untuk memperoleh imbal (return) yang tinggi sedikit terhambat, namun tidak berarti tidak tercapai bukan? Katakanlah, kalau dulu anda cuma bisa mimpi punya banyak saham blue chips karena harganya yang sangat mahal, maka sekaranglah saatnya untuk mengoleksi saham-saham ini. Hal yang sama juga berlaku pada reksadana yang mungkin dulu anda hanya punya cita-cita saja untuk memilikinya karena NAB sangat tinggi, sekaranglah saat yang tepat untuk memilikinya.

Rasional
Anda memang layak was-was atas perkembangan investasi anda. Tapi sebaiknya anda juga tetap mengedepankan rasionalitas dalam mengambil setiap keputusan. Dulu pada saat anda mulai berinvestasi, mungkin nilainya A rupiah, namun akibat krisis nilainya menjadi tinggal separuh. Untuk mengurangi kerugian, maka investasi itu harus ditarik. Langkah ini benar, jika anda salah meletakkan dan memilih produk investasi. Jadi anda harus tetap rasional, fokus pada tujuan dan jangan terpengaruh pada trader atau mereka yang salah memilih produk.

Jernih
Apa tujuan anda berinvestasi? Berapa lama tujuan anda? Apakah anda perlu mengambil uang anda saat ini? pertanyaan seperti inilah yang harus anda tanyakan kepada diri sendiri ketika akan bertindak. Takut merugi? anda akan benar-benar mengalami kerugian jika menarik investasi anda. tidak bisa kembali ke harga asal? ingat, anda berinvestasi di produk yang memberi imbal hasil tinggi jadi tidak sulit bagi produk itu untuk kembali ke posisi awal dalam sepuluh tahun ke depan. Kembali, jernihkan pikiran, jangan sampai anda menjadi permainan para spekulan yang mengambil keuntungan dari ketidaktahuan anda.

Sumber : KONTAN, November 2008



Selasa, Januari 06, 2009

Negara kita memerlukan lebih banyak paramedis

Paramedis, adalah sebutan untuk profesi yang berkaitan langsung dengan medis atau medical personal (dalam hal ini dokter). Lalu apa bedanya dengan perawat atau nurse? Paramedis dan nurse berbeda dalam hal dimana mereka bekerja dan apa yang dilakukan. Di negeri-negeri barat seperti amerika dan eropa, dan juga di Indonesia khususnya Jakarta, paramedis adalah perawat yang bekerja pada prehospital setting.

Artinya mereka bekerja untuk menangani pasien sejak dari tempat pasien sakit sampai ke Rumah Sakit. Di Indonesia, paramedis ini bisa kita samakan dengan perawat yang bekerja untuk ambulance 118. Sedangkan nurse adalah perawat yang melakukan pekerjan di Hospital Setting. Artinya, para perawat ini melakukan perawatan atas pasien yang telah ada di rumah sakit.


Dilihat dari jumlah yang menjalankan profesi ini, sebenarnya paramedis di Indonesia masih jarang. Sejauh pengamatan saya, daerah yang prehospital carenya berjalan dengan cukup baik dan memiliki tim paramedis barulah di Jakarta dengan ambulance 118 nya. Tercatat ada 24 ambulance Gawat Darurat 118 yang aktif beroperasi melayani masyarakat dengan sekitar 300 personel bekerja sebagai paramedis. Sedangkan di kota-kota lain tampaknya penanganan prehospital oleh paramedis masih sebatas teori. Pentingnya paramedis bisa saya samakan dengan pentingnya membuat draft atau rancangan untuk sebuah bangunan. Kalau rancangan awalnya sudah salah, maka melanjutkan membangun bangunan akan sia-sia. Jadi, kepentingan kerja dari seorang paramedis adalah bagaimana dia melakukan penanganan awal untuk suatu keadaan gawat darurat.

Akibat masih jarangnya tim yang dibentuk untuk menangani keadaan gawat darurat pada prehospital setting, masih banyak kita temukan kasus-kasus keadaan gawat darurat yang sudah terlambat untuk ditangani di Rumah Sakit. Selain itu juga banyak kasus yang mendapatkan penanganan yang salah di tempat kejadian akibat ditangani oleh personal yang tidak memiliki kompetensi medis. Lebih jauh, seringkali kita menemukan bahwa ambulans milik sebagian besar rumah sakit tidak berisi apa-apa selain stretcher(dragbar) dan tidak memiliki fungsi lain selain alat transportasi untuk memindahkan pasien dari rumah atau tempat kejadian ke rumah sakit. Atau, dari satu rumah sakit ke rumah sakit yang lain.

Sedikitnya jumlah paramedis di negeri kita, salah satunya karena masih belum ada pendidikan khusus untuk mencetak paramedis. Paramedis yang ada sekarang adalah lulusan dari Akademi Perawat dan Sekolah Tinggi Keperawatan yang kemudian diberikan pendidikan dan pelatihan kegawatdaruratan. Selain itu sedikitnya lapangan pekerjaan di bidang ini membuat lulusan akademi keperawatan atau sekolah tinggi keperawatan jarang melirik profesi ini. Padahal profesi ini semakin dibutuhkan sesuai dengan berkembangnya kasus kegawatdaruratan yang terjadi di masyarakat.

Kendala lain yang menyebabkan masih terbatasnya pelayanan prehospital dengan keterlibatan paramedis adalah masih kurangnya perhatian pemerintah ataupun swasta penyelenggara fasilitas kesehatan akan pentingnya penanganan prehospital terhadap pasien. Selama ini ketika berbicara fasilitas kesehatan, banyak pihak yang berfikir bahwa itu berarti adalah penyediaan Rumah sakit dengan segala fasilitasnya atau klinik dengan segala fasilitasnya. Jarang sekali yang berfikir tentang ambulans dan segala fasilitasnya. Tim tanggap darurat seperti 118 dengan segala fasilitasnya. Kendala lain adalah mahalnya nilai investasi dari sebuah tim tanggap darurat. Penyediaan ambulans lengkap dengan fasilitas gawat darurat sangat mahal.

Akhirnya, kita masih menunggu, kapan negeri kita akan memiliki sistem pelayanan seperti di film-film amerika atau seperti yang kita lihat di televisi asing. Ketika ada kecelakaan, atau ada seseorang dengan kondisi gawat di rumah, tinggal menelfon 118. Dan beberapa menit kemudian datanglah sebuah ambulance dengan 2 orang paramedis yang dengan sigap menangani pasien. Melakukan pemeriksaan singkat, kemudian memasang selang oksigen atau kedok oksigen, memasang infus kemudian menempatkan pasien di stretcher untuk dibawa ke RS dengan ambulans.

Sabtu, Januari 03, 2009

Lowongan dokter di rig, apakah masih ada?


Lowongan dokter di rig gimana cara ngedapetinnya? Pertanyaan seperti itu sering saya ulangi dalam hati ketika saya PTT dulu. Bahkan lebih jauh ketika saya masih co ass di RS. Saya pikir itulah caranya mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi dan ga terlalu ngoyo sebagai seorang dokter. Karena saya sadar, sebagai seorang dokter yang baru lulus tidak akan bisa langsung punya penghasilan tinggi dari praktek.
Maka berjibakulah saya mencari info kesana kemari tentang kiat-kiat untuk menjadi dokter di rig. Namun, ternyata, mencari lowongan kerja dokter di rig ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dari salah seorang TS senior yang sekarang telah menjadi internis saya dapatkan informasi bahwa menjadi dokter di rig di masa lalu sangat mudah. Namun dari teman saya yang lain saya dapatkan info kalau lowongan kerja dokter di rig di masa sekarang ini agak sulit dan banyak saingannya.
Ternyata memang benar, kriteria dan persyaratan untuk menjadi dokter di rig sekarang sudah banyak berubah. Di era tahun 70-an atau 80-an, dokter yang baru saja lulus dan belum PTT bisa saja melamar ke BP migas dan akan dengan mudah diterima untuk segera bekerja di rig. Tapi sekarang zaman berganti, peraturan pun berubah. Kebanyakan dokter di rig sekarang dipekerjakan oleh perusahaan outsourcing.
Beberapa kriteria yang biasanya dipersyaratkan antara lain :
1.Pasca PTT
2.Punya sertifikat ATLS dan atau ACLS
3.Punya sertifikat Hyperkes akan menjadi suatu nilai tambah
4.Beberapa outsourcing ada yang mewajibkan punya sertifikat Basic Sea Survival (BSS) atau T-BOSIET.
Nah, buat dokter yang sudah memiliki certifikat tersebut diatas, kans anda akan lebih besar untuk diterima di perusahaan outsourcing yang akan menempatkan ke rig. Tapi kalau belum punya, jangan kawatir, ada kok perusahaan outsourcing yang mau memerima dokter yang sertifikasinya masih minim, dan untuk memenuhi sertifikasi di atas, setelah diterima akan dikursuskan untuk dapat memenuhi persyaratan.
Lalu kemana lamaran harus ditujukan? Ada beberapa perusahaan outsourcing tenaga kesehatan besar yang ada di Indonesia. Yang terbesar adalah International SOS (PT ASIH EKA ABADI), selanjtnya ada Global Occupational and healthcare, lalu ada Medika Plaza, serta Medex. Bisa googling sebentar ke internet untuk mencari website masing-masing perusahaan tersebut dan mengirim lamaran dan CV dari sana.
Ada juga sistem kontrak langsung dengan drilling company atau oil company nya. Tapi ini biasanya mempersyaratkan pengalaman kerja. Jadi akan sulit buat yang baru lulus untuk bisa dikontrak langsung drilling company atau oil and gas company. selamat mencoba!

Jumat, Januari 02, 2009

8 kebohongan ibu

Sebuah kisah nyata;

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bahagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar" ----------KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia dapat memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan suduku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA


Sekarang aku sudah masuk Sekolah Menengah, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak mancis untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kepentingan hidup. Di kala musim sejuk tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak mancis. Aku berkata : "Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata : "Cepatlah tidur nak, aku tidak penat" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KE TIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi loceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : "Minumlah nak, aku tidak haus!" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KE EMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai keperluan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang pakcik yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KE LIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pencen. Tetapi ibu tidak mahu, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya ada duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari ijazah, aku pun melanjutkan pelajaran untuk buat master dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universiti ternama di Amerika berkat sebuah biasiswa di sebuah syarikat swasta. Akhirnya aku pun bekerja di syarikat itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mahu menyusahkan anaknya, ia berkata kepadaku : "Aku tak biasa tinggal negara orang" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KE TUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanser usus, harus dirawat di hospital, aku yang berada jauh di seberang samudera atlantik terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perit, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : "Terima kasih ibu..!" Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktiviti kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan pasangan kita. Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita, risau apakah dia sudah makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita? Risau apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau apakah orangtua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi... Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

bersyukur

Saya Bersyukur :
Untuk Istri
Yang memberiku makanan yang sama dengan malam kemarin ,
Karena Istriku DIRUMAH malam ini,
dan TIDAK bersama orang lain ... J

BERSYUKUR UNTUK SUAMI
Yang duduk bermalasan di Sofa
Sambil baca koran males-malesan ,
Karena doi bersama aku dirumah
dan Tidak keluyuran .. apalagi ke Bar malem ini .


Bersyukur untuk anakku
Yang selalu PROTES dirumah
Karena artinya ... dia sedang dirumah
dan TIDAK sedang keluyuran di jalanan


BERSYUKUR untuk Pajak yang saya bayar
karena artinya �
Saya bekerja � atau Punya penghasilan �


BERSYUKUR untuk rumah yang berantakan...
Karena artinya saya masih punya kesempatan
melayani orang-orang yang mengasihi saya �


BERSYUKUR untuk baju yang mulai kesempitan
karena artinya ...
Saya bisa lebih dari cukup untuk makan �


BERSYUKUR pada Bayangan yang mengikutku
Karena artinya �
Aku tidak disilaukan oleh Matahari �


BERSYUKUR untuk Kebun yang harus dirapikan dan perkara yang harus dibetulkan dirumah .. !!

Karena artinya � saya punya Rumah !!!

BERSYUKUR akan berita orang yang lagi DEMO ..
karena artinya
Kiat masih PUNYA kebebasan untuk berbicara

BERSYUKUR untuk dapat tempat parkir yang paling jauh �
Karena artinya saya masih bisa berjalan kaki ..
dan diberkati dengan kendaraan yang saya bisa bawa �




BERSYUKUR pada pria yang duduk dibelakangku di masjid � yang berdoa dengan suara FALS
Karena artinya �
saya masih bisa mendengar


BERSYUKUR untuk Cucian �
Karena artinya � saya punya baju yang bisa dipakai �


BERSYUKUR karena kepenatan dan kelelahan kerja setiap hari ...
karena artinya � SAYA mampu bekerja keras setiap hari � J


BERSYUKUR mendengar Alarm yang mengganggu di pagi hari ...


Karena artinya � SAYA MASIH HIDUP �


AKHIRNYA � BERSYUKUR dengan banyaknya E-mail yang masuk ..
KARENA ARTINYA SAYA MASIH PUNYA ANDA YANG MEMPERHATIKAN SAYA.. !!




Hiduplah , Tertawalah , & Kasihi sesama dengan seluruh HATIMU .. !!

Kamis, Januari 01, 2009

1000 burung kertas

1000 BURUNG KERTAS
Sewaktu Boy dan Girl baru pacaran,
Boy melipat 1000 burung kertas buat Girl,
menggantungkannya di dalam kamar Girl.
Boy mengatakan 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya.
Waktu itu... Girl dan Boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya
cinta mereka berdua...

Tetapi pada suatu saat, Girl mulai menjauhi Boy.
Girl memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis...Ke Paris...
Tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali2 itu...
Sewaktu Girl mau memutuskan Boy, Girl bilang sama Boy, kita harus
melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa. Menikah bagi cewek
adalah kehidupan kedua kalinya. Aku harus bisa memegang kesempatan ini
dengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan
bagaimana kehidupan kita setelah menikah...!!


Setelah Girl pergi ke Perancis, Boy bekerja keras...
dia pernah menjual koran...
menjadi karyawan sementara...bisnis kecil...
setiap pekerjaan kerjakan dengan sangat baik dan tekun.
Sudah lewat beberapa tahun...
Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya, akhirnya dia mempunyai
sebuah perusahaan.
Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl, dia masih tidak
dapat melupakannya.

Pada suatu hari... waktu hujan, Boy dari mobilnya melihat sepasang orang
tua berjalan sangat pelan di depan.
Dia mengenali mereka, mereka adalah orang-tua Girl....
Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil
pribadi,
tetapi juga mempunyai villa dan perusahaan sendiri, ingin mereka tahu
kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, dia sekarang adalah seorang
Boss.

Boy mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang
orang-tua tersebut.
Hujan terus turun tanpa henti, biarpun kedua orang-tua itu memakai
payung,tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.
Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, Boy tercegang oleh apa yang ada didepan matanya,
itu adalah tempat pemakaman.
Dia melihat di atas papan nisan Girl tersenyum sangat manis terhadapnya.
Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung2 kertas yang dibuatkan Boy.
Dalam hujan, burung2 kertas itu terlihat begitu hidup, Orang-tua Girl
memberitahu Boy, Girl tidak pergi ke Paris, Girl terserang kanker, Girl
pergi ke surga. Girl ingin Boy menjadi orang, mempunyai keluarga yang
harmonis, maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Boy dulu. Girl
bilang dia sangat mengerti Boy, dia percaya kalau Boy pasti akan berhasil.
Girl mengatakan... kalau pada suatu hari Boy akan datang ke makamnya dan
berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi.
Boy langsung berlutut, berlutut di depan makam Girl, menangis dengan
begitu sedihnya. Hujan pada hari itu terasa tidak akan berhenti,
membasahi sekujur tubuh Boy.
Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan polos, Mengingat
semua itu, hatinya mulai meneteskan darah...

Sewaktu orang-tua itu keluar dari pemakaman, mereka melihat kalau Boy
sudah membukakan pintu mobil untuk mereka.
Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut.

"Hatiku tidak pernah menyesal,
semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas,
1000 ketulusan hatiku,
beterbangan di dalam angin
menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit...melewati sungai perak,
apakah aku bisa bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya,
hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.
Masa lalu seperti asap...
hilang dan tak kan kembali.
menambah kerinduan di hatiku...
Bagaimanapun dicari,
jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah.."
(lirik langsung di-translate dari bahasa Mandarin)