Sabtu, Januari 10, 2009

Lawak (Comedy) Nostalgia

Hari ini, setelah selesai melakukan beberapa pekerjaan, saya iseng-iseng membuka account multiply saya. Disana saya menemukan dua lawakan dari warkop dari era tahun 70-80 an. Lawakan yang walaupun sudah saya dengarkan berkali-kali tapi tetap membuat saya tertawa terkekeh. Lawakan yang termasuk cerdas, bahkan masih jauh dari slapstik atau pornoaksi seperti film-film warkop era 90an.

Konon, di awal berdirinya, warkop adalah sekelompok pemuda kuliahan yang sering nongkrong dan mengisi acara warung kopi di radio Prambors. Kelompok ini terdiri dari Dono, Kasino, Indro, dan Nanu. Acara ini begitu digemari masyarakat pada waktu itu, sehingga mereka sempat membuat beberapa rekaman yang berisi lawakan acara warung kopi. Selanjutnya, kelompok ini mengubah namanya menjadi Warkop DKI. Karena Nanu meninggal dunia dan warkop tidak menemukan pengganti yang tepat.

Waktu demi waktu berlalu, warkop dengan lawakannya telah menjadi legenda lawak di tanah air. sampai sekarangpun, film - film warkop era 70-80 an tetap saya tonton dengan terkekeh-kekeh. Bahkan beberapa adegan dan kata-katanya yang terkenal saya hafal seperti "Jangankan mobil, Jakarta kalau perlu saya beli" di film "Gengsi Dong". Lumayan untuk melepaskan stress. Kalau anda ingin ikut mendengarkan, bisa di klik disini


2 komentar:

  1. dulu penggemar warkop loh...

    BalasHapus
  2. Tapi kayaknya lebih lucu TUKUL ARWANA tuh, soalnya DIA GAK MELAWAK AJA UDAH LUCU,,,,,he he...
    Pak dokter ini blog saya,,, di add ya???

    BalasHapus