Teknologi pembelajaran pada masa kini sudah sangat berbeda dengan di masa lalu. Saya sering membandingkan antara proses belajar yang saya alami dulu - ketika masa sekolah dan kuliah - dengan proses belajar yang bisa dijalani anak-anak pada masa sekarang. Dari pemikiran saya nampak jelas beberapa perbedaan mendasar; mulai dari fasilitas, teknologi, sampai ilmu belajarpun sekarang sudah sangat maju dibandingkan era saya dulu.
Jika kita melihat fasilitas, kita akan melihat bahwa pada masa sekarang fasilitas yang tersedia untuk membantu proses belajar sudah sangat beragam dan maju. Sebut saja berbagai alat bantu belajar mulai dari internet, komputer dengan berbagai software pembelajaran mulai dari tutorial sampai dengan interakktif. Dan juga ditemukannya teknologi audio dan video digital, yang dapat lebih memudahkan dalam merekam banyak materi pembelajaran dalam suatu modul yang kompak dan kecil. Hal ini apabila dibandingkan dengan zaman ketika saya sekolah dan kuliah dulu sangatlah jauh berbeda. Pada era saya sekolah tidak mengenal internet, dia adalah suatu "barang baru" yang baru saya kenal setelah mulai kuliah, itupun harus ditebus dengan tarif akses yang pada masa itu masih sangat mahal. Era saya juga belum mengenal format audio digital yang bernama MP3, atau MP4. Juga belum mengenal format video dan gambar digital, sehingga proses belajar pada waktu itu sangat mengandalkan foto dari hasil cetak negatif film dan video dari kaset video yang mengandung pita yang sangat sulit direproduksi dan dibawa kemana-mana.
Proses belajar yang sudah demikian maju dan mudah saat ini sebaiknya mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih unggul. Logikanya, jika proses belajar lebih baik dan maju, tentunya SDM yang dihasilkan juga akan lebih berkualitas. Akan menjadi suatu hal yang paradoks apabila nanti kita tidak bisa menemukan kualitas SDM yang lebih baik dari SDM 'jaman dulu' yang dididik tanpa komputer, tanpa internet dan kuliah interaktif.
Tantangan terbesar abad teknologi ini mungkin tertuju bagi para pendidik dan orang tua, yaitu bagaimana fasilitas kemajuan dalam teknologi pembelajaran ini dapat bermanfaat semaksimal mungkin untuk meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jangan sampai dia malah menjadi suatu senjata makan tuan, yang tidak bisa memperbaiki namun malah merusak generasi muda. Tantangan lain mungkin akan dihadapi oleh pemerintah, karena dengan kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat dapat terjadi kesenjangan pengetahuan dan informasi antara mereka yang di desa dengan yang di kota. Kesenjangan ini dapat berakibat fatal, karena terkait pula dengan kualitas SDM yang otomatis akan bebrbeda antara SDM di Kota dan di pinggiran. Kesenjangan ini sebaiknya dapat dikurangi dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk menyamaratakan informasi dan ilmu pengetahuan ke seluruh negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar