Sabtu, November 22, 2008

Endonesia (hampir) Menang!!!!


Deg-degan juga melihat aksi pahlawan-pahlawan sepakbola kita di piala Grand Royal Challenge Myanmar 2008, Jumat (21/11) lalu. Setelah berhasil mengalahkan tim Hyundai asal Korea Selatan, tim sepakbola kita pun melaju ke final. Ini cukup membanggakan sebenarnya, mengingat kita belakangan ini jarang sekali mendengar tim sepak bola kita menorehkan prestasi yang membanggakan di kancah persepakbolaan. Setelah pertandingan yang cukup menegangkan, tim kita berhasil mengalahkan tim Hyundai melalui adu pinalti.

Di final jum'at kemarin yang disiarkan langsung oleh stasiun TV swasta RCTI, tim kita harus berkutat menghadapi tim myanmar yang secara teknik bermain bagus. Serangan yang bertubi-tubi ke daerah pertahanan tim Endonesia harus susah payah dihadang oleh barisan belakang yang ditunggui Markus horizon sebagai penjaga gawang. namun akhirnya kita harus mengakui keunggulan tim Myanmar dengan skor akhir 2-1.

Gol bunuh diri Moe Win membuat kedudukan 1-1 di babak pertama. Indonesia yang sempat dikalahkan tuan rumah di penyisihan grup dikejutkan oleh gol Soe Myat Min pada menit keenam. Mendapat umpan dari kiri, kapten Myanmar itu leluasa menyundul bola ke belakang. Kiper Markus Harizon mengira bola bakal keluar gawang, tapi tebakannya meleset. Meskipun tertinggal, Indonesia tak patah semangat. Pada menit ke-13, tim "Merah-Putih" bahkan hampir menyamakan skor jika tendangan Musafri tidak melenceng ke kiri gawang. Pemain Persiba Balikpapan itu akhirnya mengubah suasana dua menit berikutnya. Umpannya dari kiri mengarah tepat ke arah Bambang Pamungkas di depan gawang. Kiper Aung Aung Oo berhasil mencegat lebih dulu tapi tepisannya membuat laju bola berubah ke arah Moe Win. Moe Win tidak siap dan pahanya membuat si kulit bulat masuk gawang sendiri.

Dalam semangat tinggi, pertahanan tanah air masih justru kedodoran. Di paruh babak pertama, gawang Markus hampir saja kebobolan karena mengira Soe Myat Min bakal offside. Kemelut sempat terjadi di kotak penalti Indonesia, tapi Markus akhirnya berhasil menepis bola meski harus bertabrakan dengan pemain lawan. Situasi kemudian mulai berjalan panas. Kedua tim tak malu melakukan tekel keras terhadap lawan. Di sepuluh menit menjelang babak pertama selesai, Myanmar berhasil menekan pertahanan tim Garuda. Umpan-umpan lambung dari Myanmar beberapa kali menggoyahkan pertahanan Charis Yulianto dkk. Sebaliknya, serangan Indonesia dari sayap kiri terlalu mudah ditebak.


Seperti dikutip dari bola.kompas.com untuk doctorgrow.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar